TEMPO.CO, Jakarta - Jalan Layang Non Tol (JLNT) Antasari akan ditutup sementara pada Ahad, 14 Januari 2018, mulai pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB untuk kegiatan Car Free Day. Pada jam tersebut, masyarakat bisa menggunakan jalan layang itu sebagai sarana berolahraga.
Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Tri Kurniadi mengatakan bersama suku dinas dan instansi-instansi terkait tengah melakukan sejumlah persiapan untuk melancarkan ataupun memeriahkan kegiatan. Persiapan tersebut seperti menyediakan sarana mobil toilet dari Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan, serta mobil ambulans beserta tenaga medis dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan.
Digelar pula organ tunggal dari Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Selatan di Halaman Kantor Wali Kota Jakarta Selatan. Beberapa pedagang binaan dari Suku Dinas KUKM dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Selatan yang telah mengikuti pelatihan kewirausahaan Ok Oce juga membuka stan.
"Berbagai komunitas baik dari komunitas sepeda, lari, jalan santai, ataupun skateboard, akan turut hadir untuk meramaikan gelaran ini," ujar Tri, Kamis malam, 12 Januari 2018.
Baca: Car Free Day Belum Efektif Kurangi Polusi di Jakarta
Tri mengatakan, dalam sosialisasi kepada masyarakat, Kota Administrasi Jaksel melalui kelurahan-kelurahan di Jakarta Selatan, membuat spanduk pemberitahuan terkait adanya pemanfaatan JLNT Antasari sebagai sarana berolahraga.
"Diharapkan selama kegiatan berlangsung, masyarakat tetap tertib dan selalu menjaga lingkungan di sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan. Manfaatkan dengan sebaik-baiknya kegiatan positif ini," tuturnya.
Kepala Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Selatan, Christianto mengatakan, JLNT Antasari yang akan dijadikan sebagai sarana olahraga ini dari depan bayangkari (Mabes Polri) arah TB Simatupang sampai ujung JLNT Antasari arah TB. Simatupang (Cipete) sekitar 4.6 km. Nantinya, JLNT Antasari akan ditutup di enam titik ploting yang telah ditentukan yaitu :
1. Depan Bhayangkari (Mabes Polri) arah TB. Simatupang
2. Depan Bank Mandiri Syariah (Blok M) arah TB. Simatupang
3. Depan Kantor Wali Kota Jakarta Selatan arah TB. Simatupang
4. Depan Kantor Wali Kota Jakarta Selatan Arah Pattimura
5. Depan Pasar Cipete Arah TB. Simatupang
6. Depan Pasar Cipete Arah Pattimura
Christianto berujar memerlukan sekitar 15 barrier untuk penutupan jalan di enam titik ploting yang telah ditentukan, dan 20 cone untuk pembatas antara lajur pesepeda dan lajur pejalan kaki. Sementara untuk jumlah anggota petugas di Jalan Layang Non Tol Antasari, ada 30 orang untuk enam titik ploting yang telah ditentukan. "Masing-masing titik ploting ada lima anggota yang bertugas."
Sementara Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Administrasi Jakarta Selatan, Ujang Harmawan mengatakan, kegiatan di JLNT Antasari ini akan steril dari PKL.
"Personel yang kami siapkan yakni tiga personel di akses masuk Mabes Polri, tiga personel di akses turun Lapangan Bhayangkara, tiga personel di akses turun Kantor Wali Kota, serta tujuh personel akses naik depan kantor Wali Kota," ujarnya.
Tim satpol PP pun akan berpatroli dengan menurunkan empat personel di sepanjang lintasan jalan layang non tol Antasari, untuk mengantisipasi adanya PKL yang berdagang ataupun kegiatan lain di luar yang telah ditentukan.